oleh

Melihat Smelter Terbesar di Dunia Milik Freeport di Jawa Timur

Setiap tahun PT Freeport Indonesia mengajak beberapa jurnalis dari Papua baik Jayapura dan Mimika untuk hadir pada puncak peringatan Hari Pers Nasional (HPN). Kebetulan tahun ini pelaksanaannya dipusatkan di Jakarta. Selepas mengikuti agenda di ibu kota, para jurnalis termasuk wartawan pojokpapua.id diajak untuk menyambangi pabrik pemurnian atau smelter milik PT Freeport Indonesia yang berada di Gresik, Jawa Timur pada Kamis (22/2/2024).

Para jurnalis dari Mimika dan Jayapura serta Nabire saat mengunjungi Smelter PT Freeport Indonesia di Gresik, Jawa Timur.

Sebagai perusahaan pemegang Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK), PT Freeport Indonesia memenuhi kewajibannya membangun smelter sebagaimana perintah Undang Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara.

Tapi bukan baru sekarang Freeport bangun smelter. Tahun 1994, perusahaan yang melakukan penambangan di Kabupaten Mimika itu mengajak perusahaan asal Jepang, Mitsubishi Material Corporation untuk membuat sebuah perusahaan bernama PT Smelting. Perusahaan ini kemudian resmi berdiri Tahun 1996 dan memulai proyek pembangunan smelter di atas lahan seluas 28,5 hektar di Gresik tepatnya di Desa Roomo, Kecamatan Manyar.

Hanya dalam kurun dua tahun, pabrik selesai dibangun dan Tahun 1999 adalah tahap awal produksi dengan kapasitas 200.000 ton katoda per tahun. Ekspansi terus dilakukan, terakhir pada Desember 2023, kapasitas smelter yang seluruhnya menampung konsentrat PTFI itu sudah mencapai 342.000 ton katoda per tahun.

Hasil dari pemurnian konsentrat yang sudah berbentuk katoda tembaga dijual ke perusahaan yang meproduksi barang seperti kabel dan lainnya. Pasar domestik hanya mampu menyerap 50 persen sisanya dijual ke Malaysia, Thailand, Vietnam dan China.

Senior Manager Technical External Relation PT Smelting, Bouman Toroi Situmorang mengungkap faktor atau alasan pemilihan lokasi pembangunan. Yang paling utama adalah dekat dengan pabrik pupuk dan industri lainnya yang memanfaatkan produk samping dari smelter. Sebab hampir semua limbah dari smelter diubah jadi produk samping seperti asam sulfat untuk bahan pembuat pupuk. Dan PT Smelting berada tepat di sebelah pabrik pupuk Petrokimia Gresik. Ada juga gypsum untuk pembuatan semen, terak tembaga untuk semen atau beton cor dan tembaga telurida untuk pemurnian telurida.

Lokasi smelter juga harus menghadap ke laut, dekat dengan pelabuhan komersil serta ditunjang infrastruktur yang baik. Jadi tidak salah ketika sebuah perusahaan yang menjalankan bisnis dan berorientasi pada profit akan memilih lokasi yang menguntungkan. Gresik adalah pilihan karena dari sisi infrastruktur sangat mendukung dan fasilitas penunjang untuk smelter sudah tersedia.

PT Smelting, belum melakukan pemurnian emas. Masih dalam bentuk lumpur anoda yang dijual ke industri pemurnian emas.

PT Smelting belum mampu menyerap semua konsentrat Freeport. Baru sekitar 40 persen. Untuk itu Freeport melakukan pengembangan dengan membangun smelter yang kapasitasnya lebih besar. Lokasinya tidak jauh dari PT Smelting. Masih di Kecamatan Manyar, Gresik.

Smelter Freeport Indonesia berada di area Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) sebuah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dengan luasan 1761 hektar untuk industri, 406 hektar untuk pelabuhan dan 800 hektar untuk hunian. Freeport menggunakan 107,8 hektar untuk smelter dan 131,4 hektar untuk laydown.

Di kawasan ini tidak hanya untuk smelter. Setidaknya ada belasan tenant termasuk Bank Indonesia bahkan juga sebuah industry roti ternama Sari Roti berada di kawasan yang sama. Fasilitas pendukung seperti pembangkit listrik, pasokan gas dan jaringan telekomunikasi juga sudah tersedia. Untuk smelter saja membutuhkan listrik dengan kapasitas 150 megawatt.

Pembangunan smelter Freeport hampir rampung dan dijadwalkan mulai komisioning dalam waktu dekat. Saat berkunjung pada Kamis (22/2/2024), tampak para pekerja masih sibuk menyelesaikan pekerjaan konstruksi. Dalam tahap konstruksi jumlah pekerja memang terbilang banyak, mencapai ribuan. Tapi saat operasi nantinya, diperkirakan hanya sekitar 360 orang karena penerapan teknologi dan bahaya tinggi.

Smelter PT Freeport Indonesia dirancang memiliki kapasitas pengolahan konsentrat tembaga sebesar 2 juta ton per tahun. Ini menjadikan smelter Freeport sebagai tempat pengolahan tembaga terbesar di dunia. Ditambah dengan kapasitas di PT Smelting yang mencapai 1 juta ton konsentrat per tahun maka PTFI akan mampu mengolah 3 juta ton konsentrat tembaga per tahun.

Tidak hanya tembaga, Arif Adiwisastra selaku PTFI Smelter Permit Coordinator mengatakan smelter ini juga bisa melakukan pemurnian atau pengolahan emas dengan kapasitas 52 ton per tahun. Emas yang dihasilkan nantinya adalah emas murni dalam bentuk batangan.

Freeport segera melakukan komisioning. Pabrik dan fasilitas penunjang sudah berdiri. Konveyor sepanjang 3,5 meter yang akan mendistribusikan konsentrat dari pelabuhan sampai ke gudang penampungan sudah terpasang. Smelter ini juga membangun pengolahan air laut jadi air tawar/bersih untuk kebutuhan pabrik.

Dimanapun Freeport berada, perusahaan ini tidak meninggalkan tanggungjawab sosialnya. Dalam proses pembangunan, perusahaan memprioritaskan masyarakat terdekat sebagai tenaga kerja dalam konstruksi dan persiapan operasi.(*)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed