oleh

30 Orang Asli Papua di Mimika Dilatih Budidaya Ikan Air Tawar

TIMIKA, pojokpapua.id – Dinas Perikanan Kabupaten Mimika melatih 30 Orang Asli Papua (OAP) selaku pembudidaya ikan air tawar di Hotel Swissbell, Kamis (18/10/2023). Pelatihan  ini diadakan guna mengembangkan potensi para pembudidaya ikan air tawar tersebut agar bisa lebih mandiri dalam menjalankan usahanya.

Staf Ahli Bidang Hukum, Politik dan Pemerintahan Setda Kabupaten Mimika, Septinus Timang, Sos MH dalam arahannya mengatakan pelatihan ini diadakan dengan tujuan untuk pengembangan kelompok pembudidaya ikan khusus OAP. Juga untuk meningkatkan kemandirian dari kelompok pembudidaya ikan air tawar.

Salah satu hal penting dalam pelatihan ini kata dia adalah peningkatan kapasitas kelompok pembudidaya ikan air tawar yang sejalan dengan perkembangan zaman.

Septinus menyebutkan ada delapan langkah dalam peningkatan kapasitas SDM pembudidaya ikan air tawar yakni pendidikan dan pelatihan, penerapan teknologi budi daya perikanan, melakukan pendekatan dengan lembaga pendidikan untuk pengembangan industri 4.0 dalam pembudidaya perikanan, penggunaan akses internet, penerapan sistim manajemen digital, penekanan pada keberlanjutan peningkatan pembudidaya perikanan, pengembangan kewirausahaan untuk menjalankan bisnis budidaya perikanan dan jaringan serta berkolaborasi dengan pemangku kepentingan lainya.

Senada dengan hal itu, Sekretaris Dinas Perikanan, Tiodor Marpaung, SE mengatakan tujuan pelatihan ini adalah meningkatkan kapasitas kelompok pembudidaya ikan, mendukung ketahanan pangan dan pencegahan gizi buruk, stunting di Timika dan mengkampanyekan gemar makan ikan.

Adanya pelatihan ini diapresiasi oleh Ketua Kelompok Pembudidaya Ikan Cahaya Salju Abadi Kampung Mandiri Jaya, Elias Mirip. Elias menyebut, kelompoknya membudidaya ikan dengan sistem kolam lepas. Bahkan saat ini mereka sedang membangun kolam pemancingan. Sebelumnya mereka tetap membudidayakan jenis-jenis ikan mulai dari ikan mujair, nila merah, ikan mas, gurame.

“Walaupun jumlahnya sedikit dan kolam kecil, budidaya ikan itu sangat luar biasa di Timika. Orang gunung yang tidak tau budidaya ikan, tapi melihat yang potensi budidaya ikan, tidak terlalu rumit,” jelas Elias.

Lanjut Elias, saat ini ia merasa jika budidaya ikan itu adalah salah satu yang cocok di masyarakat. Budidaya ikan kelompoknya sendiri kata Elias, sudah berjalan tiga tahun.

Dengan adanya bantuan pemerintah, kelompoknya merasa bangga. Hal ini disebabkan karena kehadiran Dinas Perikanan yang selalu mendukung dengan bantuan bibit ikan, pakan dan keramba apung. “Perhatian pemerintah itu ada terhadap pembudidaya ikan. Dengan dukungan ini pasti orang Papua akan lebih sadar untuk bekerja dan pikiran negatif itu berkurang,” jelasnya.

Untuk kendala dalam menjalankan usaha budi daya ikan air tawar ini tambah Elias, sudah pasti ada seperri ada ikan predator dan keterbatasan pakan ikan . Di mana, pakan ikan harus banyak karena digunakan dari masa pembibitan sampai panen.

Lagi kata Elias, walaupun ada kendala, namun kelompoknya sangat semangat menjalankan usaha ini karena dari segi pemasaran cukup menjanjikan. “Banyak yang beli. Sekarang tergantung niat pembudidaya ini yang harus ditingkatkan agar produksi panen semakin meningkat,” pungkasnya.(*)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed