oleh

Tekan Angka Kecelakaan di Wilayah Perairan, Freeport Serahkan 800 Jaket Pelampung

TIMIKA, pojokpapua.id – Guna menekan angka kecelakaan di wilayah perairan, PT Freeport menyerahkan 800 jaket pelampung (life jacket) di Aula Kantor Pencarian dan Pertolongan, Kamis (15/6/2023). Jaket pelampung ini selain diserahkan ke pihak Kantor Pencarian dan Pertolongan juga ke 6 kepala distrik yakni Distrik Jita, Jila, Agimuga, Mimika Timur Jauh, Mimika Timur dan Mimika Tengah.

Arnold Benediktus Kayame, SH selaku Technical Advisor PT Freeport Indonesia mengatakan Tim Rescue, Emergency Preparedness & Response (EP&R) Freeport Indonesia telah menjalin kerja sama dengan Kantor Pencarian dan Pertolongan pada 23 Agustus 2022. Kerja sama ini bertujuan untuk mewujudkan komitmen guna saling mendukung dan merespon keadaan darurat.

Untuk meneruskan kerja sama ini, Freeport menyerahkan 800 jaket pelampung untuk dipergunakan dalam penyelamatan kejadian di wilayah pesisir. Para kepala distrik dan kampung juga mengikuti pelatihan penyelamatan dindalam air yang diselenggarakan Kantor Pencarian dan Pertolongan.

Arnold Kayame mengatakan semua pihak mempunyai kepedulian terhadap keselamatan masyarakat di wilayah perairan. Jika berbicara Kantor Pencarian dan Pertolongan kata dia, bukan saja untuk wilayah Timika tapi saja, namun juga Asmat dan Kaimana. Wilayah Mimika dari letak geografisnya sangat menantang, di bagian bawah laut Arafura dan pegunungan mempunyai medan yang berat. Maka kata dia, penyelamatan harus dilakukan dengan baik.

“Kita melihat perhatian ini sebagai sesuatu yang harus dilakukan secara bersama karena tidak bisa dilakukan satu pihak saja,” ujar Kayame.

Secara khusus apresiasi lanjutnya, diberikan kepada Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan untuk menghimpun semua stakeholder dalam menjawab tantangan pencarian dan pertolongan di Mimika. Jika Freeport di sisi komitmen untuk selalu mendukung.

“Saya pikir ini suatu hal yang baik ke depan, kami perusahaan akan tetap mendukung kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Basarnas,” jelasnya.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas B Mimika, George L M Randang, SIP berharap secara berkelanjutan kepala-kepala distrik, kampung dan stakeholder untuk bersama-sama melaksanakan penyelamatan seperti di wilayah pesisir. Dikatakan Georde, melihat kejadian di perairan seperti di Amar yang menenggelamkan 11 korban dan tidak ditemukan dan masih banyak lagi kejadian di wilayah perairan, maka, dibutuhkan kerja sama dari stakeholder dengan berkoordinasi bersama guna penanganan masalah lebih lanjut.

Juga ada pikiran untuk dibentuknya SAR community (SAR komunitas) di beberapa kampung yang berpotensi gelombang. Ini akan jadi binaan guna diberikan pelatihan secara berkelanjutan guna menekan angka kecelakaan di pantai dan menekan jumlah korban jiwa.

Sementara itu, Asisten I Paulus Dumais mengapresiasi pelatihan dan bantuan alat pelampung. Kejadian kemanusiaan banyak terjadi di pantai. Untuk itu kata dia, pemerintah harus memastikan keselamatan masyarakat. Dan ini tidak bisa dilakukan sendiri, dibutuhkan dukungan stakeholder guna menekan angka kecelakaan di wilayah perairan. Dengan pelatihan penggunaan jaket pelamoungy dan materi penyelamatan di air, maka Pemda akan mengalokasikan anggaran untuk kegiatan serupa ke depannya.(*)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed