TIMIKA, pojokpapua.id – Untuk meminimalisir ketergantungan konsumsi beras, Pemerintah Kabupaten Mimika kembali menggalakkan konsumsi pangan lokal. Itu dimulai dari lingkup Pemkab Mimika dengan menegaskan kepada seluruh perangkat daerah untuk menggunakan pangan lokal di setiap kegiatan.
Hal itu ditegaskan Pj Sekda Mimika, Petrus Yumte ketika ditemui di Kantor Pusat Pemerintahan, Rabu (7/6/2023). Ia mengatakan ketahanan pangan sekarang ini menjadi isu global. Sehingga ia mengajak masyarakat tidak hanya bergantung pada beras tetapi memanfaatkan pangan lokal yang mudah didapatkan bahkan dengan harga yang relative lebih murah.
Mimika kata dia menjadi salah satu daerah yang masih sangat bergantung dari daerah lain soal pasokan beras. Baik itu dari Surabaya, Makassar dan Merauke. Pasalnya Mimika belum menjadi daerah penghasil beras dan hanya berharap pasokan dari luar.
Agar ketergantungan itu bisa dikurangi maka menurutnya, konsumsi pangan lokal harus ditingkatkan. Seperti sagu, petatas atau ubi jalar, singkong maupun keladi. “Jangan makan nasi terus, makan sagu, petatas tidak masalah,” katanya.
Menurutnya, ini bukan saja dalam menjaga ketahanan pangan tapi bisa berdampak langsung pada petani yang notabene adalah mama-mama asli Papua. Dengan meningkatkan konsumsi pangan lokal maka bisa membantu petani dan pedagang kecil dalam meningkatkan pendapatan.
Pj Sekda menyatakan, gerakan ini akan dimulai dari internal Pemda dimana setiap kegiatan harus menggunakan pangan lokal. Tidak seperti selama ini yang hanya menyajikan kue atau makanan berbahan tepung bahkan juga beras. “Kegiatan Pemda harus bisa menggunakan itu, keladi, jagung, ubi, sagu. Selain ketahanan pangan juga membantu masyarakat,” tegasnya.(ryu)
Komentar