oleh

TNI Operasi Siaga Tempur Bebaskan Pilot di Nduga

TIMIKA, pojokpapua.id – Sudah hampir tiga bulan, Philip Max Merhtens, pilot Susi Air disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya di Nduga, Provinsi Papua Pegunungan. Operasi pembebasan oleh TNI dan Polri terus dilakukan.

Namun sayang, dalam proses pembebasan itu menyebabkan prajurit TNI gugur akibat serangan dari Egianus Kogoya yang akhir-akhir ini sangat intens melakukan penyerangan, terakhir pada 15 April 2023. KKB sempat mengklaim bahwa mereka menembak 6 orang prajurit TNI hingga meninggal dunia. Tapi kabar itu ditepis oleh TNI.

Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono yang datang langsung ke Timika mengungkapkan dari 36 pasukan yang dihadang dan terjadi kontak tembak dengan KKB, ada satu yang meninggal dunia yaitu Pratu Miftahul Arifin.

Panglima saat menggelar konferensi di Pangkalan TNI AU Yohanis Kapiyau Timika pada Selasa (18/4/2023) mengungkapkan kontak tembak terjadi ketika 36 prajurit melakukan patroli guna mencari keberadaan pilot Susi Air. Tapi dihadang oleh KKB dan terjadi kontak tembak.

“Ada satu yang meninggal Pratu Miftahul Arifin dan ada 4 orang yang kena luka tembak dan baru tadi dilakukan evakuasi. Alhamdullilah mereka selamat semua dan yang masih belum terkonfirmasi sampai sekarang ini ada 4 personel, sampai saat ini kita masih cari,” ungkap Panglima.

Jenazah Pratu Miftahul sampai kemarin belum bisa dievakuasi karena terjatuh di jurang ditambah cuaca yang tidak mendukung sehingga menyulitkan evakuasi. Sementara empat prajurit yang mengalami luka telah dievakuasi ke RSUD Mimika untuk mendapat perawatan. Panglima memastikan kondisi keempatnya dalam kondisi sadar bahkan bisa berkomunikasi. Tiga karena luka tembak, satu lainnya karena terserempet serta terpeleset ke jurang.

Menyikapi intensnya serangan KKB, maka dalam melanjutkan pembebasan pilot Susi Air, Panglima TNI telah meningkatkan status operasi dari sebelumnya menggunakan soft approach menjadi operasi siaga tempur darat.

“Tentunya dengan kondisi seperti ini khususnya di daerah tertentu kita ubah menjadi operasi siaga tempur. Ditingkatkan yang tadi soft approach dengan menghadapi serangan seperti ini, seperti terjadi 15 April lalu tentunya kita tingkatkan jadi siaga tempur pasukan sehingga naluri tempurnya terbangun,” ujar Panglima.

Meski ada peningkatan status operasi, namun Panglima memastikan tidak ada penambahan pasukan apalagi pengerahan alutsista. Yang dilakukan adalah rotasi pasukan termasuk pasukan tembak yang sudah bertugas sekitar setahun ditarik termasuk Satgas Damai Cartenz yang akan dirotasi diganti dengan pasukan baru yang berasal dari berbagai daerah.

Begitupun dengan alutsista. Helikopter atau pesawat TNI AU yang dua hari terakhir wara wiri di langit Timika dijelaskan Panglima, dikerahkan untuk melakukan evakuasi dan distribusi logistik. “Karena medannya sulit sehingga harus gunakan heli untuk evakuasi medis, untuk dukung mendorong logistik. Jadi kita tidak menambah alutista,” tegas Panglima TNI.

Pasukan yang dikerahkan dalam operasi difokuskan mencari pilot yang masih dalam penguasaan Egianus Kogoya. TNI juga tetap bekerjasama dengan masyarakat, tokoh agama maupun Pj Bupati Nduga untuk melakukan komunikasi agar tidak melakukan kontak tembak karena bisa merugikan semua pihak.

Pemerintah Selandia Baru melalui perwakilannya yang sudah diutus ke Indonesia dan sekarang ada di Timika turut memantau proses pembebasan warga negaranya, dikatakan Panglima TNI tetap menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintah Indonesia dalam hal ini TNI dan Polri.

“Saya selalu sampaikan kita tetap mencari, mencari ini juga tidak mudah dengan medan seperti ini. Tentunya melalui tokoh agama, tokoh masyarakat termasuk dengan Pj Bupati Nduga. Ini tugas kita bersama, tidak semata-mata langsung kita serang,” terang Panglima.

Melalui pernyataan ini pula ditegaskan Panglima, menjadi gambaran bahwa berita yang disampaikan oleh Seby Sabom adalah hoaks atau tidak benar. Ia menyebut, Seby Sabom sengaja menyampaikan berita hoaks  tujuannya menyudutkan TNI dan Polri. Sementara TNI dan Polri terus bertugas melakukan pengamanan daerah rawan agar masyarakat aman dari serangkan KKB. Dengan begitu masyarakat tetap bisa beraktivitas seperti biasa dalam situasi aman dan nyaman.(*)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed