oleh

Sampai Akhir Mei 2022, Penerimaan Negara di Mimika Terealisasi Rp3,3 Triliun

TIMIKA – Penerimaan negara Tahun Anggaran 2022 sampai akhir Mei sudah mencapai 72 persen. Ini artinya, penerimaan negara di Kabupaten Mimika sudah terealisasi Rp 3,3 triliun dari target sebesar Rp 4,5 triliun.

Realisasi penerimaan negara tersebut diungkapkan dalam agenda jumpa pers yang diadakan oleh tiga kantor vertikal Kemenkeu Timika di Aula KPPN Jalan Cenderawasih, Jumat (17/6/2022).

Iwan Megawan Kepala KPPN Timika didampingi M Rofiudzikri selaku Kepala KPPBC Timika menyebut penerimaan negara yang sudah mencapai 72 persen dari target ini terdiri dari penerimaan pajak dalam negeri sebesar Rp 1,12 triliun (30 persen), pajak Perdagangan internasional sebesar Rp 2,16 triliun (248 persen) dan penerimaan negara bukan pajak sebesar Rp 26,7 miliar (109 persen).

Sementara berdasarkan data kinerja penerimaan pajak yang terdiri dari PPh, PPN dan PPnBM, PBB (P3L) dan pajak lainya mulai Januari sampai Mei 2022 berhasil mencapai realisasi sebesar Rp 1.112.551.329.572 atau sekitar 32,88 persen dari target tahun 2022. Kata Iwan jika dibandingkan dengan realisasi penerimaan tahun 2021 pada masa ya g sama yaitu sebesat Rp1.001.374.072.594. “Penerimaan pajak bukan Januari sampai Mei 2022 mengalami pertumbuhan positif sebesar 10,99 persen,” sebutnya.

Adapun belanja negara dari APBN yang disalurkan melalui KPPN Timika telah terealisasi sebesar Rp 395,17 miliar atau 22 persen dari alokasi belanja sebesar Rp 1.6 triliun. Belanja negara tersebut terdiri dari belanja pemerintah pusat yang terealisasi sebesar Rp 256,95 miliar (31 persen), dan belanja TKDD sebesar Rp102,23 miliar (13 persen).

Ada juga belanja pemerintah pusat yang terdiri dari belanja pegawai Rp 128.33 miliar (40 persen), belanja barang Rp 111,57 miliiar (32 persen), belanja modal 16.02 miliar (9.2 persen). Pembayaran THR bagi ASN vertikal Rp 10,29 miliar bagi 3.318 ASN, TNI/Polri.

Sementara itu, Sapi’ih selalu Plh KPP Timika menyebut berdasarkan jenis pajaknya, pihaknya mulai bulan Januari sampai Maret 2022 dengan kontribusi terbesar adalah PPh Non Migas dengan realisasi sebesar Rp 1.009.233.427.480. Selanjutnya PPH Dalam Negeri dengan realisasi penerimaan sebesar Rp 109.804.973.330. Urutan terakhir adalah pajak lainya dengan realisasi penerimaan pajak sebesar Rp 2.624.424.000.

Jika dilihat dari sektor usaha jelasnya, penerimaan KPP Pratama dari Januari sampai Mei ditunjang oleh sektor pertambangan dan penggalian dengan kontribusi sebesar 17,84 persen dan disusul oleh sektor jasa persewaan, ketenagakerjaan, agen perjalanan dan penunjang usaha lainya dengan kontribusi sebesar 6,28 persen.

Untuk penerimaan bea masuk terealiasi sebesar Rp 57,94 miliar atau mencapai 53,4 persen dari target yang ditetapkan. Ini juga diikuti dengan penerimaan bea keluar yang terealisasi sebesar Rp 2,1triliun atau mencapai 275,31 persen dari target yang ditetapkan. Terakhir adalah penerimaan pabean lainya sebesar Rp 3,05 miliar.

PNPB dari pengelolaan barang milik negara terealiasi sebesar Rp 26,7miliar atau mencapai target 109 persen dari target tahun 2022.(*)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed