oleh

Iyakoko Patea, Paduan Suara dari Mimika Siap Gaungkan Budaya Papua di Amerika

TIMIKA – Iyakoko Patea, kelompok paduan suara yang berasal dari Kabupaten Mimika konsisten memperkenalkan budaya Papua ke dunia luar. Sudah empat benua dikunjungi mulai dari  Singapura- Asia, Latvia-Eropa Utara, Australia, Spanyol-Eropa Selatan dan Afrika Selatan, untuk menampilkan budaya Papua yang dikemas dalam bentuk nyanyian dipadukan dengan tarian.

Pada Agustus 2022 mendatang, Iyakoko Patea berencana berkunjung ke benua Amerika untuk misi yang sama. Agenda yang dikemas dalam bentuk tur budaya bertajuk ‘From Mimika to America’ ini dijadwalkan berlangsung pada 13-31 Agustus 2022. Dimana tim akan mendatangi beberapa kota untuk melakukan pertunjukan.

Sebagai persiapan, Iyakoko Patea memaparkan kesiapan agenda kepada Pemda Mimika dalam hal ini Sekretaris Daerah, Michael Gomar, SSTP MSi di Waanal Café, Jumat (6/5/2022). Turut hadir Presiden Iyakoko Patea Choir, Ferdinand Deda, pelatih Choky Simanjuntak, koordinator tur budaya, Hugo Iwanggin dan personel Iyakoko Patea lainnya.

“Dalam kegiatan ini kami akan mengangkat budaya Papua dan budaya Mimika secara khusus di Amerika. Tadi pertemuan kami laporkan progres yang sudah kami kerjakan. Ada beberapa laporan yang kami sampaikan ke Sekda karena terkait budaya Mimika sehingga kami wajib laporkan kepada Sekda,” ujar Hugo Iwanggin.

Selama berada di Amerika, Iyakoko Patea akan mengikuti beberap agenda salah satunya upacara bendera dalam rangka HUT RI di dua kota di negara bagian New Hampshire yakni Dover dan Somersworth.

Hugo menambahkan, seperti agenda Iyakokoa Patea Choir sebelumnya selalu didukung oleh Pemerintah Kabupaten Mimika dalam hal ini Bupati Eltinus Omaleng. Untuk agenda kali ini, sudah dilaporkan kepada Sekda Mimika dan selanjutnya diteruskan ke Bupati.

Pelatih Iyakoko Patea Choir, Choky Simanjuntak menambahkan Iyakoko Patea yang berdiri sejak Tahun 2006, dalam 10 tahun terakhir secara konsisten mengangkat budaya Papua lewat nyanyian dan tarian. Ia merasa bangga karena dengan anggota yang berasal dari berbagai latar belakang bisa satu visi dan. Ditambah lagi adanya keterlibatan putra-putri asli Papua terutama dari Suku Kamoro dan Amungme.

“Iyakoko Patea mempunyai misi untuk mengangkat budaya Papua khususnya lokal Mimika ke dunia luar. Dan dalam perjalanan lagu-lagu yang dibawakan itu merambah hampir ke semua hampir semua suku atau daerah di Papua,” terang Choky.

Pada tur budaya ke Amerika nantinya, Iyakoko Patea akan memboyong 35 orang, 20 diantaranya adalah penyanyi, 8 penari dan 3 pemain musik serta official. 14 lagu dipersiapkan untuk ditampilkan. 12 diantaranya adalah lagu yang selama ini sudah dipopulerkan oleh Iyakoko Patea ditambah dua lagu baru. Satu lagu baru adalah lagu Kamoro dan satu lagu lainnya adalah Bunga Rampai, yang berisikan penggalan lagu-lagu daerah di seluruh Indonesia yang dimedley dalam durasi 8 menit.

Adanya agenda ini menurut Choky menunjukkan bahwa Iyakoko Patea tetap konsisten. Apalagi di Papua, paduan suara serupa sangat minim. Meskipun ada, tapi tidak banyak dan hanya tumbuh, bersemi hanya sebentar. Tidak seperti Iyakoko Patea yang secara konsisten, tiap tahun selalu mengangkat budaya Papua ke panggung internasional.

Salah satu penampilan Iyakoko Patea yang terbilang spekatukler adalah ketika tampil pada ajang kompetii paduan suara tingkat dunia di Latvia, Eropa dan berhasil mempersembahkan medali emas untuk Indonesia secara khusus Mimika untuk kategori folklore. Penampilan ini bahkan viral di jagad maya.

Presiden Iyakoko Patea Choir, Ferdinand Deda menyatakan viralnya penampilan Iyakoko Patea tersebut menurutnya sebuah bonus. Sebab Iyakoko Patea tampil murni untuk memuliakan nama Tuhan lewat pujian berbahasa daerah Papua sekaligus mengangkat budaya.

“Jadi kalau perform dari hati, hasilnya akan bagus. Jadi kami berlatih, bernyanyi menampilkan sesuatu. Kami berharap apa yang ditampilkan bisa connect dengan masyarakat, kami berupaya mengedukasi masyarakat bahwa Papua bukan hanya Yamko Rambe Yamko dan Sajojo tapi masih banyak lagi,” tandas Edy Deda.(*)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed