oleh

Masyarakat Diajak Ikut Eliminasi Malaria

TIMIKA – Kabupaten Mimika menyumbang 40 persen kasus secara nasional penyakit malaria tahun 2021. Sebanyak 119.167 kasus malaria per 1000  penduduk terjadi di Mimika. Untuk itulah, seluruh elemen masyarakat diajak untuk ikut mengeliminasi malaria di Tahun 2026.

Hal itu disampaikan Ketua Umum Malaria Center Mimika, Johannes Rettob, SSos MSi dalam peringatan Hari Malaria Sedunia, Senin (25/04/2022) di Distrik Wania.

Dengan tema ‘ciptakan inovasi capai eliminasi dan wujudkan Indonesia bebas malaria’, peringatan hari malaria sedunia yang diperingati setiap tanggal 25 April ini terlaksana sebagai upaya memerangi penyakit ini untuk menuju eliminasi malaria di Tahun 2026. Tujuan lainya juga untuk meningkatkan kinerja menuju eliminasi malaria dan meningkatkan kepedulian dan peran aktif dalam penanggulangan dan pencegahan Malaria di Timika. Ada Waktu kurang lima tahun untuk mencapai target tersebut.

Wabup Rettob mengajak kerja sama dari lintas sektor seperti perusahaan-perusahaan yang ada untuk sama-sama menurunkan angka malaria bagi para karyawannya. Bila melihat Mimika menyumbang angka 40 persen kasus malaria di Indonesia, maka semua pihak harus bekerja sama menurunkan angka malaria ini. Pihak kepala distrik, lurah dan RT-RT diminta terus mensosialisasikan kepada masyarakatnya agar ikut menjaga kebersihan lingkungan guna mencegah penularan malaria. “Bapak ibu mulai dari lingkungan rumah untuk cegah malaria ya,” ujarnya.

Selain itu, di tingkat yang lebih tinggi adalah peranan dari dinas-dinas, distrik-distrik untuk ‘keroyok’ penyebab malaria. Ia harap hal ini bukan saja peranan dari Dinas Kesehatan maupun lembaga malaria, namun semua pihak harus konsentrasi mencegah malaria karena penyakit ini juga menyebabkan adanya penyakit lain.

Di moment hari malaria ini ia ajak untuk semua pihak bersama-sama punya tekad, inovasi untuk mengeliminasi malaria pada 2026.

Kepala Distrik Wania, Richard N Wakum menyebut perkembangan kasus malaria bukan saja menjadi tanggung jawab pemerintah daerah dan kader-kader malaria saja tapi semua pihak. “Kalau pemerintah dan kader-kader malaria saja tidak mungkin tapi kita harus bersama-sama,” ujarnya.

Ia mengajak masalah malaria ini bisa disampaikan kepada ketua-ketua RT yang meneruskan ke masyarakat agar bersama-sama membersihkan lingkungan, menjaga kebersihan lingkungan agar masalah malaria sedikit demi sedikit teratasi.

Distrik Wania sangat gencar masalah malaria dan stanting. Dengan kerja sama semua pihak maka kasus stunting di Distrik Wania menurun.

Manager Economic Development PT Freeport Indonesia, Yohanes Bewahan mengungkapkan jika perusahaan terus berkomitmen untuk menjaga kesehatan baik karyawan maupun masyarakat di sekitar operasional area kerja. Sementara dalam rangka hari malaria ini, Freeport mengajak masyarakat untuk menghindari gigitan nyamuk dan terus menjaga kebersihan lingkungan agar penyakit ini bisa dieliminasi bersama-sama.

Dalam kesempatan ini juga dilakukan penandatanganan komitmen bersama distrik bebas malaria menuju eliminasi Tahun 2026. (*)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed