TIMIKA – Guna mempersiapkan para tenaga guru dan pengelola asrama yang handal untuk masa depan generasi Amungme, Kamoro dan lima suku kekerabatan lainya, Sekolah Asrama Taruna Papua (SATP) Timika menyelenggarakan training leadership (pelatihan kepemimpinan) pada (22-23/04/2022) di Hotel Horison Ultima.
Pelatihan kepemimpinan ini didukung langsung oleh Yayasan Pendidikan Lokon (YPL) sebagai mitra dari Yayasan Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK).
Direktur YPMAK Vebian Magal sangat mengapresiasi pihak YPL karena langkah-langkah yang dilakukan ini adalah langkah yang tepat guna menjalankan program-program yang besar untuk SATP. Untuk menjalankan program yang besar ini sebutnya harus mempunyai tim yang solid untuk mensukseskan program-program yang direncanakan tersebut. “Kami yakin dan percaya ke depan ini pasti ada perubahan-perubahan besar berarti bagi anak-anak Amungme Kamoro serta lima suku kekerabatan yang ada di lingkungan SATP,” ungkapnya.
YPMAK kata Vebian juga berharap secara internal pihak SATP terus meningkatkan perannya, punya strategi-strategi yang tepat untuk menyiapkan kader pemimpin di internal dulu sehingga bisa berdampak pada program yang aka dijalankan bersama YPL. Dan tentu sebutnya, jika ada tim yang baik maka akan membuahkan hasil yang bagus. “Kami yakin dan percaya bahwa generasi-generasi Amungme dan Kamoro serta lima suku kekerabatan akan muncul dari SATP 10-15 tahun mendatang,” ungkapnya.
Ia juga berharap agar pihak SATP terus melakukan pembenahan dan meningkatkan kemampuan baik organisasi dan program bersama YPL.
Senada dengan hal itu, Profesor Dr Johanis Ohoitimur (Rektor Universitas Katolik De La Salle Manado sekaligus Sekretaris Eksekutif Yayasan Pendidikan Lokon) mengungkapkan jika Leadership training ini kata dia merupakan bagian dari komitmen YPL sejak tiga tahun lalu yakni dari Tahun 2019 yang bermitra dengan YPMAK untuk menyelenggarakan SATP. Komitmen ini menyatakan bahwa YPL akan mengembangkan pendidikan bermutu bagi putra-putri Papua. Kerjasama dalam mengembangkan putra-putri Papua ini sendiri sudah dilangsungkan sejak Tahun 2003 di Tomohon. Pihaknya sebut Prof tidak hanya menyelenggarakan pendidikan sebaik mungkin tetapi juga menyiapkan kader-kader masa depan untuk memimpin sistim pendidikan tersebut. Untuk itulah, leadership ini diadakan untuk sebagian dari mereka (10 orang) sebagai pemimpin-pemimpin de facto dan sebagain lagi kader-kader masa depan sebanyak 12 orang yang adalah putra-putri asli Papua. Ini sebutnya dilaksanakan dengan tujuan agar dalam mengembangkan pendidikan bermutu di SATP peranan penting dari putra-putri Papua itu menjadi aset yang terpenting.
Kegiatan leadership dengan Thema personal quality menuju pada potensi-potensi kemampuan yang ada pada diri sendiri, diyakini bahwa setiap orang mempunyai potensi dan kemampuan untuk menyelenggarakan pendidikan yang terbaik. “Kami mau potensi mereka ini muncul dan dikembangkan melalui pelatihan-pelatihan,” ungkapnya.
Kemudian, pihaknya juga mengambil beberapa thema sentral dalam leadership ini seperti komunikasi, kerja sama, kepercayaan dan pengelolaan emosi dilatih dalam tiga hari pelatihan ini.
Selanjutnya program training ini akan berlanjutan terhadap hal-hal praktis misalnya menjadi pemimpin di dunia pendidikan dan asrama akan menjadi program-program di tahun-tahun yang akan datang.
“Jadi secara terarah kami menyediakan generasi pemimpin agar mereka sendirilah yang akan memimpin, mendidik putra-putri di sini karena kami yakin secara budaya merekalah yang terbaik untuk mendidik adik-adiknya generasi masa depan,” jelasnya.
Kepala SATP, Johana Tnunay mengatakan
YPL sebagai mitra dari YPMAK tentu berinovasi melakukan pengembangan-pengembangan sesuai harapan dari YPMAK. Untuk itulah, kemudian dibuat kegiatan-kegiatang yang berinovasi sehingga menjawab yang diharapkan YPMAK yakni generasi Amungme dan Kamoro memiliki sumber daya yang memadai dan handal. Olehnya, YPL dalam pengelolaan SATP memilliki bagitu banyak program-program dan kegiatan seperti pembelajaran yang inovatif. Pembelajaran dengan laboratorium alam yang ada di lingkungan SATP yang mengarah pada strategi informasi untuk melakukan pembelajaran terhadap anak-anak Amungme dan Kamoro serta lima suku kekerabatan lainya. Ada lab alam untuk Matematika, IPA, ada panggung-panggung yang disediakan untuk anak-anak menyampaikan apa yang dimilikinya. “Tentu kami tidak bisa hanya memberi masukan kepada anak saja, tapi anak memulai, dan itu yang menjadi harapan dari YPMAK,” ungkapnya.
Di dalam kelas juga pihaknya melakukan pembelajaran secara inovatif dengan Smart tv dan Microsoft Office 3.6.5, karena guru tidak hanya bisa menyampaikan materi pembelajaran saja, tapi melalui terobosan-terobosan sehingga sumber daya manusia yang dipilih oleh pimpinan mitra ini bisa menyampaikan harapan sehingga ketika pihaknya kembali maka mereka bisa menyampaikan proses inovatif ini kepada anak-anak. Sumber daya manusia sebagai guru, pihaknya terus melihat dan melengkapi, dan jika masih belum bisa maka akan dilakukan terobosan yang lebih lagi kepada guru-guru sehingga ditempatkan pada posisi yang bisa menjawab. (*)
Komentar