TIMIKA, pojokpapua.id – Anggota DPR Provinsi Papua Tengah dari Partai Nasional Demokrat (NasDem) daerah pemilihan Mimika, Nancy Raweyai, menggelar reses masa sidang I dengan mengunjungi dan bertemu masyarakat di beberapa kampung pinggiran Mimika, seperti Kiyura, Utikini, Pomako, dan Weyapo. Dalam kunjungan ini, Nancy menemui berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat, terutama di bidang pendidikan, kesehatan, dan transportasi.
Menurut Nancy, permasalahan utama yang masih menjadi tantangan besar adalah keterbatasan akses pendidikan dan layanan kesehatan. “Sejauh ini, pendidikan dan kesehatan masih menjadi masalah utama yang harus diperhatikan oleh pemerintah. Hampir di semua daerah yang kami kunjungi, ini menjadi keluhan utama warga,” ungkapnya.
Dalam masa transisi pemerintahan di Papua Tengah, Nancy menekankan pentingnya kerja sama dengan mitra-mitra terkait untuk memastikan pendidikan dan kesehatan tetap menjadi prioritas. “Universitas, pendidikan, dan kesehatan harus menjadi prioritas dalam pembangunan. Selain itu, Balai Latihan Kerja (BLK) juga perlu dioptimalkan untuk mengatasi tingginya angka pengangguran di kalangan pemuda,” tambahnya.
Dalam dialog dengan warga, banyak pemuda yang mengeluhkan minimnya lapangan pekerjaan. Dimana kelompok usia produktif masih sulit mendapatkan pekerjaan yang layak.
Nancy juga menyoroti beberapa masalah yang belum terselesaikan, salah satunya adalah konflik batas wilayah di Kiyura, yang berdampak pada kurangnya perhatian terhadap masyarakat setempat.
“Kiyura masih menghadapi konflik batas wilayah, akibatnya masyarakat di sana kurang mendapat perhatian, ada sekitar 10 kampung di daerah ini,”
Di Kiyura diungkapkan Nancy, ada sekolah gratis yang dibangun oleh gereja namun dengan fasilitas yang sangat terbatas. Bahkan masih banyak anak-anak yang belum divaksin dan diimunisasi.
Untuk itu, dalam reses kali ini, Nancy membawa tim kesehatan yang terdiri dari dua dokter dan dua perawat untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara umum. “Meskipun bukan tugas utama kami, pengawasan terhadap layanan kesehatan adalah bagian dari tanggung jawab kami. Kami ingin berupaya memberikan pelayanan yang langsung menyentuh masyarakat,” ujarnya.
Ia juga mengungkapkan keprihatinannya terhadap puskesmas dan sekolah yang tidak berjalan dengan optimal. Selain itu, beberapa perusahaan yang dulu menyediakan layanan kesehatan melalui klinik kini sudah tidak beroperasi lagi.
“Kami akan mengecek langsung ke perusahaan-perusahaan sekitar. Sebelumnya, ada perusahaan yang memiliki klinik, tetapi sekarang sudah tutup. Ini menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah provinsi dan kabupaten untuk memastikan bahwa perusahaan-perusahaan sekitar tetap berkontribusi dalam layanan kesehatan bagi masyarakat,” katanya.
Nancy optimis bahwa dengan kepemimpinan gubernur dan bupati baru yang memiliki visi luar biasa, akan ada jalan keluar bagi berbagai persoalan ini. Ia juga berharap masalah tapal batas wilayah yang menghambat pembangunan di beberapa daerah dapat segera dibahas dan diselesaikan.(*)
Komentar