TIMIKA, pojokpapua.id – Staf Khusus Menteri Pertahanan Bidang Kedaulatan Negara, Lenis Kogoya, Senin (10/3/2025), berkunjung ke Kabupaten Mimika untuk mensosialisasikan Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Sosialisasi yang digelar di Gedung Eme Neme Yauware ini dihadiri oleh kepala sekolah jenjang PAUD/TK, SD, SMP, SMA/SMK, lembaga adat, dinas teknis di lingkup Pemkab Mimika, serta pihak TNI.
Lenis menyampaikan bahwa pelaksanaan program MBG di Provinsi Papua masih menemui kendala, seperti penolakan dari beberapa pihak dan gangguan keamanan. Namun, setelah berkoordinasi dengan kementerian terkait dan Badan Gizi Nasional, program ini tetap akan dijalankan melalui lembaga pendidikan, yayasan, dan lembaga gereja dengan membangun dapur umum. Pengelolaan dapur umum MBG ini akan dilakukan oleh Satuan Tugas (Satgas) TNI bersama lembaga adat setempat.
“Dapur umum ini nantinya dikelola oleh Satgas TNI dan lembaga adat yang kita percayakan, sekitar 47 orang yang akan mengatur logistik dan memasak,” ujar Lenis.
Untuk mendukung program MBG, masyarakat setempat juga akan dilibatkan dalam pengelolaan dapur umum, sekaligus mengurangi pengangguran. Dinas teknis seperti Dinas Pertanian akan berperan dalam mengakomodasi hasil pertanian lokal, seperti sayur-mayur, untuk kebutuhan dapur umum. Sumber protein seperti ikan juga akan diperoleh dari hasil laut masyarakat setempat.
Terkait kekhawatiran gangguan keamanan, Lenis menegaskan bahwa isu seperti genosida atau tudingan bahwa makanan bergizi tersebut mengandung racun adalah pemikiran yang keliru dan tidak mendukung kemajuan Papua.
“Itu pemikiran yang sesat. Tidak ada lagi isu genosida atau racun. Jangan ada lagi isu-isu menyesatkan seperti itu. Papua harus maju dan cerdas,” tegas Lenis.
Lenis juga menyampaikan bahwa untuk melaksanakan program MBG di enam provinsi wilayah pegunungan Papua, pemerintah daerah memiliki kewajiban mendata calon penerima dan menyiapkan lahan untuk dapur umum dengan melibatkan lembaga adat.
Pelaksanaan program MBG ini akan dimulai setelah Lenis menyelesaikan kunjungan ke beberapa wilayah lain di Papua. Setelah itu, ia akan berkoordinasi dengan Kementerian Pertahanan untuk pelaksanaan lebih lanjut.
Sementara itu, Aspotwil Kaskogabwilhan III, Brigjen TNI Yudhi Prasetiyo, menyatakan bahwa Kementerian Pertahanan dan TNI berkomitmen menjalankan program MBG dengan pendekatan persuasif kepada masyarakat untuk menjaga ketahanan dan keamanan wilayah, khususnya di Papua.
“Kami berusaha bersama pemerintah agar program ini diterima dengan baik oleh masyarakat,” jelas Yudhi.
Terkait potensi gangguan keamanan, Yudhi menegaskan bahwa program ini adalah niat baik yang tidak boleh dihentikan.
“Niat baik harus terus dijalankan. Ancaman yang ada akan kita hadapi dengan kemampuan yang ada, sambil tetap waspada di lapangan,” pungkasnya.(*)
Komentar