oleh

Rusak Lingkungan, DPRK Mimika Soroti Aktivitas Galian C di SP 2

TIMIKA pojokpapua.id – Aktivitas galian C yang masih beroperasi di sekitar Jembatan Selamat Datang, Kelurahan Timika Jaya (SP2), mendapat perhatian dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK).

Politisi Partai Demokrat, Dessy Putrika, Kamis (13/2/2025), menyoroti dampak aktivitas galian C di sungai sekitar Jembatan Selamat Datang yang berpotensi merusak lingkungan. Selain itu, jalan raya yang dibangun kurang lebih dua tahun lalu di sisi atas sungai juga berisiko mengalami kerusakan akibat abrasi yang ditimbulkan oleh pengerukan pasir dan timbunan.

“Yang pertama pasti merusak lingkungan, dan jalan yang ada di situ juga pasti terdampak,” ujar Dessy.

Dengan berbagai potensi dampak negatif tersebut, Dessy berharap pemerintah melalui dinas terkait segera memberikan perhatian dengan menerapkan regulasi yang ketat. Selain itu, peran Satpol PP dalam mengawasi lokasi pengerukan pasir dan timbunan juga dianggap krusial.

“Satpol PP seharusnya melakukan pengawasan karena aktivitas ini berdampak pada lingkungan,” tambahnya.

Senada dengan Dessy, Politisi Partai Golkar, Primus Natikapereyau, menegaskan bahwa sebagian besar izin aktivitas galian C di daerah selain kawasan Iwaka telah dicabut oleh pemerintah.

“Beberapa tahun lalu, aktivitas galian di kota ini izinnya sudah dicabut dan dialihkan ke Iwaka atau sekitar PT PAL. Tapi yang di Jembatan SP2 ini masih ada. Ini ada apa?” ungkap Primus.

Menurutnya, aktivitas galian di Jembatan Selamat Datang membutuhkan pengawasan dari pemerintah daerah, meskipun kewenangan teknis pertambangan kini telah dialihkan ke tingkat provinsi. Ia menegaskan bahwa pemerintah daerah tetap memiliki tanggung jawab dalam pengawasan.

“Perlu ada pengawasan. Kenapa yang satu ini dibiarkan?” tanyanya.

Selain risiko kerusakan lingkungan, aktivitas penambangan pasir dan timbunan juga berpotensi membahayakan pengguna jalan di sekitar lokasi tersebut. Primus menyoroti bahwa kendaraan sering menghindari sisa-sisa kerikil yang jatuh dari truk pengangkut, sehingga meningkatkan risiko kecelakaan lalu lintas.

“Pengendara terpaksa menghindari jalan yang dipenuhi kerikil, membuat lalu lintas menjadi sempit dan berbahaya. Kami meminta dinas terkait untuk segera menghentikan aktivitas galian ini,” tegasnya.(8)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed