oleh

Ponakan Prabowo Tinjau Kesiapan Program Makan Gratis di Timika

TIMIKA, pojokpapua.id – Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Fraksi Gerindra, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, meninjau kesiapan dapur umum untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Oreo Food SP3, Kabupaten Mimika, Senin (13/01/2024).

Program MBG di Kabupaten Mimika dijadwalkan mulai dilaksanakan pada akhir Januari. “Akhir bulan kira-kira,” ujar Saras.

Pelaksanaan program ini akan melibatkan instansi terkait, seperti TNI, untuk menentukan lokasi-lokasi distribusi agar tepat sasaran.

“Kita harus memastikan agar tidak tumpang tindih. Jangan sampai, misalnya, 3.000 anak di satu lokasi sudah terlayani, tetapi dapur berikutnya terlalu dekat dan tidak menjangkau wilayah lainnya. Semua ini harus ditata dengan baik,”jelasnya.

Rahayu menambahkan bahwa higienitas program MBG akan diawasi oleh Badan Gizi Nasional. Saat meninjau dapur umum yang akan digunakan di Mimika, ia mencatat bahwa standar dapur hampir sesuai, tetapi tetap perlu penyesuaian mengingat jumlah penerima manfaat yang berbeda.

“Kami ingin setiap dapur melayani hingga 3.000 anak. Pemerintah perlu memperhatikan ketersediaan bahan bakunya,”kata Rahayu.

Program MBG merupakan realisasi janji Presiden Prabowo Subianto untuk memastikan setiap anak Indonesia, mulai dari jenjang PAUD hingga SMA/SMK, mendapatkan makanan bergizi gratis yang disesuaikan dengan jam sekolah.

Setiap dapur MBG dirancang untuk melayani 3.000 individu dengan dukungan 40-50 pekerja per dapur.

“Bisa dibayangkan berapa lapangan kerja yang tercipta. Jika satu dapur mempekerjakan 40-50 orang dan ada 48.000 dapur di seluruh Indonesia, ini akan memberdayakan petani, nelayan, dan para pekerja yang menyediakan bahan baku,”jelas Rahayu.

Rahayu juga menekankan pentingnya kolaborasi dengan UMKM dan dapur-dapur yang sudah ada, yang nantinya akan disesuaikan dengan standar dari Badan Gizi Nasional. Mitra dapur MBG ini tidak boleh berupa perusahaan atau yayasan karena program ini bersifat non-profit.

Ke depan, program ini juga akan diperluas untuk melayani ibu hamil dan ibu menyusui.

Di Papua, program ini belum diterapkan secara merata. Beberapa lokasi akan mulai menjalankan program pada bulan ini.

“Targetnya sekitar tanggal 22 Januari, meskipun belum semua anak di seluruh Indonesia bisa terlayani. Hal ini bergantung pada anggaran yang terus diperjuangkan,” ungkap Rahayu.

Ia menambahkan, dengan peningkatan ekonomi, jumlah anak yang dilayani akan bertambah. Presiden, kata Rahayu, sedang berupaya menghemat anggaran pemerintah pusat, termasuk pengurangan perjalanan dinas, agar lebih banyak dana yang bisa dialokasikan untuk program seperti ini.(*)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed