TIMIKA, pojokpapua.id – Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Mimika mengadakan Focus Group Discussion (FGD) bertema implementasi program pengembangan ekosistem kota cerdas Smart City. Acara ini berlangsung pada Kamis (28/11/2024) di Hotel Diana, Timika, dan dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan.
Plt Asisten III Bidang Administrasi Umum Setda Mimika, Evert Lukas Hindom, dalam sambutannya menyampaikan bahwa konsep smart city bertujuan untuk menyelesaikan berbagai permasalahan, termasuk peningkatan kualitas pelayanan publik yang lebih cepat, mudah, terbuka, pasti, dan non-diskriminatif.
“Smart city bukan sekadar tentang teknologi, tetapi juga tentang bagaimana mengelola sumber daya secara bijak untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” ujar Evert.
Konsep smart city di Mimika mencakup berbagai sektor, seperti infrastruktur, pelayanan publik, pendidikan, kesehatan, dan lingkungan. Untuk mewujudkan hal ini, Evert menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, akademisi, dan masyarakat.
Robert Kambu, Kepala Bidang E-Government Diskominfo Mimika, menjelaskan bahwa FGD ini merupakan agenda tahunan untuk menyamakan persepsi di antara Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan berbagai unsur lainnya. Hal ini untuk memastikan kesinambungan dalam pelaksanaan program.
“FGD ini dilakukan agar semua pihak berjalan seiring, sehingga program ini tidak terkesan terputus antara OPD yang satu dengan OPD lainnya,” ujar Robert.
Dr. Tech Wikan Danar Sunindyo, narasumber dalam acara ini, mengungkapkan bahwa program smart city di Mimika telah dimulai sejak 2017, dengan pembaharuan implementasi dilakukan setiap lima tahun. Tahun 2024 menjadi tahun kedua untuk siklus pembaharuan tahap kedua.
Ia menyebut bahwa evaluasi pelaksanaan smart city dilakukan dua kali setiap tahun untuk memastikan perkembangan dan perbaikan. Meski begitu, Wikan mencatat masih ada beberapa aspek yang stagnan, sementara beberapa sektor menunjukkan perkembangan positif.
“Pelaksanaan di Mimika relatif stabil, tetapi belum banyak berkembang. Faktor Pilkada dan pandemi yang belum sepenuhnya pulih menjadi tantangan,” ungkapnya.
Wikan berharap program smart city akan terus menjadi prioritas, terutama di bawah kepemimpinan bupati baru pasca-Pilkada. “Setelah Pilkada, harapannya pemimpin baru akan melanjutkan program ini untuk membawa Mimika ke arah yang lebih baik,” tutupnya.
Acara FGD ini menjadi momentum penting untuk memperkuat sinergi dan memastikan keberlanjutan program smart city dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan kehidupan masyarakat Kabupaten Mimika.(*)
Komentar