TIMIKA, pojokpapua.id – Sebanyak 40 pelajar dari Provinsi Papua Tengah mengikuti Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN). Peserta berasal dari Kabupaten Nabire dan Kabupaten Mimika. Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Papua Tengah, Marten Ukago, mengungkapkan rincian peserta yang turut berpartisipasi dalam ajang ini.
“Dari Kabupaten Nabire dan Kabupaten Mimika, setiap kabupaten mengirimkan delegasi yang terdiri dari tiga tingkatan sekolah: SD, SMP, dan SMA/SMK. Masing-masing tingkat mengirimkan lima peserta untuk lima mata lomba, jadi total 20 peserta per kabupaten,” jelas Marten Ukago.
Jumlah peserta dari kedua kabupaten ini sebanyak 40 pelajar. Setiap peserta akan berkompetisi dalam lima mata lomba, yaitu atletik, renang, karate, bulu tangkis, dan pencak silat. Marten menambahkan bahwa setiap peserta akan didampingi oleh pendamping, sehingga total jumlah peserta dan pendamping mencapai 80 orang.
“Pendamping juga berjumlah 40 orang, mereka akan memastikan setiap peserta dapat mengikuti semua mata lomba dengan baik,” ujarnya.
Untuk memberikan motivasi kepada para peserta, pihak penyelenggara telah menyiapkan hadiah bagi para pemenang. Juara pertama akan mendapatkan hadiah sebesar Rp10 juta, sedangkan juara kedua akan mendapatkan Rp7,5 juta.
“Kami memberikan hadiah ini sebagai bentuk apresiasi dan motivasi bagi para peserta. Kami berharap ini dapat mendorong mereka untuk berprestasi lebih baik lagi,” kata Marten.
Kabupaten Mimika, yang memiliki fasilitas lengkap hasil peninggalan PON, menjadi tuan rumah kegiatan ini. Marten mengungkapkan rasa syukur atas perawatan fasilitas yang dilakukan oleh PT Freeport Indonesia.
“Fasilitas di Mimika luar biasa karena perawatan yang dilakukan oleh Freeport. Kami berterima kasih atas dukungan ini. Kami juga berusaha menyiapkan fasilitas dari skala mini ke atas karena kegiatan ini dilaksanakan setiap tahun,” tambahnya.
Marten Ukago berharap bahwa melalui O2SN dan berbagai kegiatan olahraga lainnya, dapat tercipta atlet-atlet berprestasi dari Papua Tengah. Menurutnya, kegiatan seperti ini dapat membantu mengembangkan potensi dan bakat para pelajar, sehingga mereka dapat berkontribusi dalam bidang olahraga di masa depan.
“Kami ingin menciptakan atlet yang bisa berkiprah di bidang olahraga. Potensi mereka harus dikembangkan, sehingga mereka bisa mencapai prestasi dan mengembangkan bakatnya,” pungkas Marten.
Setelah O2SN, akan ada kegiatan Gala Siswa yang juga menjadi bagian dari upaya pemerintah dalam mendorong pengembangan bakat dan minat siswa dalam berbagai bidang.(*)
Komentar