Komisi II DPR RI Tekankan KPU dan Bawaslu Harus Paham Tugas

TIMIKA, pojokpapua.id – Menyikapi pentingnya peran dari penyelenggara Pemilu di tingkat bawah, Komisi II DPR RI menggelar sosialisasi pengawasan penyelenggaraan Pemilu di Kabupaten Mimika, Jumat (18/11/2023) di Hotel Grandtembaga.

Anggota Komisi II DPR RI, Komarudin Watubun mengatakan jika Komisi II bermitra dengan KPU RI dan Bawaslu RI. Melalui program sosialisasi setiap tahun dengan berkeliling Indonesia, maka sesuai Daerah Pemilihan (Dapil) Papua, sosialisasi pengawasan penyelenggaraan Pemilu ini terus dilakukan.

“Sosialisasi ini penting agar saudara mengerti, wajib mengerti aturan dengan baik, makanya saya keliling,”jelasnya.

Ketua Bawaslu, Frans Wetipo mengatakan baik Panitia Pengawas Pemilihan Umum Distrik (Pandis), Panitia Panitia Pengawas Pemilu Desa (PPD) dan anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) diharapkan bisa menjadi tolak ukur untuk terlaksananya pesta demokrasi Tahun 2024.

Dengan jumlah para peserta yang akan bertarung dalam pesta demokrasi Tahun 2024, diantaranya yang menjadi perhatian yakni ada 717 orang yang berebut kursi DPRD.

Dari Daerah Otonomi Baru (DOB) Provinsi Papua Tengah ini, ia harapkan PPD dan anggota PPS agar sama-sama bertanggungjawab untuk melaksanakan pesta demokrasi sesuai dengan rel yang ada.

“Saya harap kita jadi orang yang bertanggung jawab atas pesta demokrasi 2024, saya harap ini menjadi momentum penting dalam hidup kita karena teman-teman sebagai pengawas di Daerah Otonomi Baru,”jelasnya.

Dengan mengerti tugas sebagai pengawas penyelenggaraan Pemilu, maka pesta demokrasi akan berlangsung dengan baik. Sebagai daerah yang akan menyelenggarakan Pemilu secara terbuka, Kabupaten Mimika kata Komarudin, diharapkan dari waktu ke waktu dapat melaksanakan Pemilu dengan baik.

“Supaya teman-teman, KPU, Bawaslu dari bawah ini dapat laksanakan tugasnya, kalau bisa Timika ini yang partisipasinya bagus,”kata Komarudin.

Selanjutnya ia berharap KPU, Bawaslu, Pandis dan PPD sebagai ujung tombak Pemilu. “Anda harus punya keberanian untuk melaksanakan tugas dengan baik, tidak boleh ada tekanan,”ungkap Komarudin.(*)