oleh

Siswa SMPN 10 Mimika Wakili Papua Tengah di Pra PON Cabor Panahan

TIMIKA, pojokpapua.id – Cabang olahraga panahan tidak masuk dalam wild card bagi Provinsi Papua Tengah. Untuk itu Papua Tengah harus mengkuti kualifikasi lewat Pra PON yang akan diselenggarakan pada 18-27 November 2023 di Stadion GOR Pajajaran Bandung.

Untuk ajang tersebut, Papua Tengah menyiapkan 13 atlet, enam diantaranya berasal dari Mimika. Salah satu atlet dari Mimika yang akan mewakili Papua Tengah adalah Gilberth Gerald Daniel Worabay, siswa SMP Negeri 10 Mimika.

Gilberth yang kini duduk di kelas VIII SMP Negeri 10 Mimika akan bermain di kategori compound, salah satu nomor pertandingan panahan dari jarak 50 meter. Nomor ini adalah kategori yang dipertandingkan pada Asian Games dan Olimpiade.

Pelatih Kepala Panahan, Leo megatakan nomor pertandingan ini sebenarnya pertama kali dimainkan oleh Gilberth. Dalam kejuaraan baik lokal maupun nasional, Gilberth selalu memainkan kelas standar tapi untuk Pra PON ia akan bermain di kelas Compound. Sementara 12 atlet lainnya akan bermain di kelas standard bow.

Untuk itu sebelum berangkat pada 15 November mendatang, Gilberth akan diperkenalkan pada peralatan panah kategori compound. Peralatan ini didatangkan oleh KONI Mimika dalam mempersiapkan atlet. “Kami ucapkan terima kasih kepada Bupati Mimika sebagai Ketua Umum KONI dan Simon Kasamol sebagai Ketua Harian KONI Mimika yang beri dukungan penuh kepada cabang olahraga panahan mengikuti Pra PON meskipun dari KONI Papua Tengah belum ada alokasi anggaran,” katanya.

Gilberth sendiri sudah siap untuk menghadapi Pra PON dan berharap bisa lolos untuk PON XXI di Aceh dan Sumatera Utara nantinya. “Saya berharap bisa memberi yang terbaik untuk Kabupaten Mimika, Papua Tengah dan sekolah yang sudah memberikan dukungan penuh,” katanya.

Ini bukan ajang tingkat nasional pertama bagi Gilberth. Sebelumnya ia sudah mengikuti Kejuaraan Nasional di Bali. Bakatnya memanah diturunkan oleh ayahnya yang juga mantan altet panahan mewakili Papua. Sehingga sejak duduk di bangku kelas V SD ia mulai tekun berlatih meski dengan peralatan seadanya.

Keikutserataan Gilberth pada Pra PON mendapat dukungan penuh dari sekolah baik guru maupun teman-temannya. Kepala SMP Negeri 10 Mimika, Shely Daturante, SSos mengatakan sekolah sangat bangga dengan Gilbert yang bisa mengharumkan sekolah dan juga Kabupaten Mimika dalam ajang nasional.

Sebagai bentuk dukungan, sekolah memberikan uang saku bagi Gilberth. Begitu pula dispensasi, dimana Gilbert tidak dibebankan tugas pelajaran agar bisa fokus menjalani pertandingan sehingga memberikan yang terbaik.

Guru olahraganya sendiri mengaku baru tahu kemampuan Gilberth dalam memainkan busur panah. Sebab di sekolah tidak ada peralatan panahan dan bahkan jarang jadi materi pelajaran sekolah. Sehingga ia berharap ini menjadi ajang bagi Gilberth bahwa dengan berbagai keterbatasan, anak-anak Papua bisa tampil dan bertanding dengan atlet dari berbagai daerah di Indonesia.(*)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed