oleh

Tekan Angka Stunting, Dinkes Mimika Libatkan Peran Kader Posyandu

TIMIKA, pojokpapua.id – Melihat tingginya angka stunting di Kabupaten Mimika yang berada di angka 30 persen, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mimika melibatkan peran para kader Posyandu untuk terus berperan membantu pemerintah dalam pelayanan kesehatan berbasis masyarakat.

Sebanyak 140 kader Posyandu dari 9 distrik wilayah perkotaan mengikuti workshop kader Posyandu dalam penyelenggaraan penimbangan, Posyandu dan kunjungan rumah 10 Puskesmas dalam kota Kabupaten Mimika Selasa (26/9/2023) di Hotel Grandtembaga.

Kepala Seksi Gizi pada Dinkes Mimika, Hasmawati, SKM menyebut dari hasil survei, angka stunting masih tinggi yakni 30 persen. Meskipun di angka pencatatan dan pelaporan Puskesmas ada lebih kurang 70,6 persen. Tetapi hasil survei masih menunjukkan 30 persen.

Bila melihat peran kader Posyandu yang masih minim untuk menunjukkan data stunting, pencatatan ibu hamil, dan pengelolaan Posyandu sendiri yang masih kurang, maka Dinkes perlu melakukan kembali kegiatan workshop untuk mengasah pengetahuan para kader.

Kata Hasma, bagaimana peran Posyandu, fungsi dan tugas kader di tengah masyarakat juga masih kurang diketahui oleh para kader. Tujuanya untuk meningkatkan kapasitas kader Posyandu terkait dengan tugas dan wewenang mereka untuk kegiatan pengembangan, pengerakan masyarakat untuk mau datang ke Posyandu untuk percepatan penurunan stunting.

Adapun workshop yang sama sebutnya, sudah diikuti oleh peserta lain yang sudah dimulai pekan lalu dari guru PAUD. Saat ini pelatihan diikuti oleh 49 kampung dan kelurahan sejumlah 140 kader dari 9 distrik di seputaran kota Timika.

Senada dengan hal itu, Kabid Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinkes, Lenni Silas menyebut Posyandu adalah upaya kesehatan berbasis masyarakat. Jadi kader itu adalah perwakilan masyarakat. Kader Posyandu dibentuk oleh dan bekerja untuk masyarakat.

“Jadi kita semua punya peran untuk menyehatkan masyarakat di sekitar kita. Jadi ibu-ibu juga pelayanan masyarakat,”jelas Lenni.

Tugas para kader itu kata Lenni, ada di 5 meja ketika bertugas di Posyandu. Maka jika melihat saat ini isu di bidang kesehatan adalah stunting, ini yang harus menjadi perhatian bersama baik pemerintah dalam hal ini Dinkes, Puskesmas maupun para kader Posyandu. Banyak hal sebutnya, yang bisa dilakukan untuk menekan angka stunting. Baik dilakukan saat pelayanan kesehatan berbasis masyarakat di Posyandu maupun dimulai dengan anak-anak usia dini hingga remaja di sekolah sampai orang dewasa yang akan menuju jenjang pernikahan.

“Semua kita berperan untuk stunting ini, baik kami Dinas Kesehatan, Puskesmas maupun para kader Posyandu, maka kami perlu merefresh lagi pengetahuan yang terus update dengan perkembangan zaman,”imbuh Lenni.(*)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed