TIMIKA, pojokpapua.id – Pemerintah Kabupaten Mimika mulai menggali potensi dari berbagai sektor untuk keberlanjutan Mimika pasca tambang. Setelah perikanan yang mulai meningkat, Pemkab Mimika juga sedang mengembangkan tanaman perkebunan seperti kopi dan kelapa.
Sebenarnya kopi sudah lama dikembangkan di Mimika terutama di Agimuga. Namun hanya terbatas di daerah tersebut sehingga perlu ada pengembangan. Untuk itu Pemkab Mimika melalui Bappeda menggandeng Universitas Negeri Papua (UNIPA) melakukan kajian terhadap wilayah yang potensial untuk pengembangan kopi khususnya robusta yang cocok dibudidaya di wilayah dataran rendah.
Kepala Bappeda Mimika, Ir Yohana Paliling, MSi mengatakan, berdasarkan data hamparan kebun kopi di Mimika ada 315 hektar. Baik di dataran rendah maupun dataran tinggi. Perkebunan yang dikelola secara tradisional oleh masyarakat asli Papua ini bahkan sudah berproduksi.
Dalam mendorong produksi kopi, Pemkab Mimika kata Yohana melakukan pendampingan mulai dari pembukaan lahan, penyediaan bibit, penanaman, pemeliharaan, panen, pasca panen hingga pemasaran. “Pengembangan kopi di Mimika sudah kita kelola mulai dari hulu sampai ke hilir. Kebun ada, tanaman ada, bahkan kita siapkan kafe yang menjadi etalase produksi kopi lokal di Mimika,” jelasnya.
Tapi menurutnya, itu belum cukup karena lahan di Mimika masih sangat potensial untuk pengembangan kopi robusta di wilayah dataran rendah. Sehingga Bappeda menggenadeng UNIPA untuk dilakukan kajian sebagai dasar bagi petani.
“Kopi kita tanam sekali tapi bisa produktif sampai puluhan tahun. Ini bisa jadi sumber daya baru pasca tambang bukan hanya kopi tapi tanaman perkebunan lain seperti kelapa dan pinang,” tandasnya.
Kepala Dinas Tanaman Pangan Perkebunan dan Hortikultura Mimika, Alice Wanma menambahkan, petani semakin semangat menanam kopi. Setidaknya sudah ada lima dari 7 jenis kopi robusta yang sudah dikembangkan di Mimika dan mulai berproduksi.
Dinas Pertanian kata dia, selalu melakukan pendampingan mulai dari persiapan lahan, bibit hingga pasca panen. Dimana dinas membeli kopi dari petani yang dijual melalui gerai UMKM khusus Kopi Amuro, brand kopi produksi lokal Mimika.(*)
Komentar