TIMIKA – Untuk pertama kalinya anak-anak Papua dapat berhasil meraih medali perunggu di cabang olahraga kungfu di ajang Festival Olahraga Masyarakat Nasional (Fornas) Tahun 2023.
Medali Perunggu itu diraih oleh 2 dari 3 murid Sekolah Asrama Taruna Papua (SATP) Kabupaten Mimika yang menjadi bagian dari atlit pada kejuaran Fornas VII di Bandung-Jawa Barat.
Dalam ajang ini ketiga murid SATP mengikuti cabang olahraga kungfu. Dua dari tiga murid berhasil meraih prestasi yang membanggakan.
Official Tim Kungfu Kabupaten Mimika sekaligus Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SATP, Angga Rumende di Bandar Udara Mozes Kilangin, Senin (10/7/2023) menyebut raihan medali perunggu untuk Cabor kungfu ini adalah yang pertama kalinya. “Ini merupakan sejarah pertama kali putra daerah asli Papua meraih medali perunggu pada cabang olahraga kungfu,”ujarnya.
Dua murid SATP yakni Semes Aim meraih medali perunggu untuk kelas tangan kosong. Kelas senjata kreasi golok yang diperagakan Sony Diwitau juga berhasil meraih medali perunggu. Sementara Melky Omabak yang mengikuti dua kelas lomba belum berhasil meraih medali namun sudah berhasil menampilkan yang terbaik.
Di ajang Fornas untuk cabang olahraga kungfu sendiri diikuti oleh 11 provinsi dan 400an pegiat kungfu di seluruh Indonesia. Dengan pesaing yang berat karena sudah profesional dalam ajang olahraga kungfu, Kabupaten Mimika kata dia boleh berbangga sebab ada prestasi yang diraih oleh dua murid SATP ini.
Walaupun dengan peralatan yang masih standar dan kurangnya waktu yang dikemukakan oleh dewan juri, namun secara keseluruhan murid-murid SATP sudah menampilkan yang terbaik. Bersaing dengan atlit lainya dengan rentang usia sampai 17 tahun, sekolah akan terus melatih murid-murid dalam olahraga kungfu agar ke depanya jika masih diberi kesempatan mengikuti ajang Fornas, ke tiga murid ini bahkan ditambah murid lainya bisa menunjukkan bakatnya dan mengukir prestasi.
Adapun olahraga kungfu sendiri sudah masuk dalam kegiatan ekstrakurikuler yang dijalankan oleh SATP dalam kurun waktu dua tahun belakangan ini. Dengan ekstrakurikuler kungfu ini, sekolah melatih keberanian dan kemandirian murid-murid.
Kepala SATP Johana M M Tnunay mengaku bangga atas prestasi anak-anak karena sudah mampu membawa nama baik Provinsi Papua Tengah di tingkat nasional.
“Bagi kami YPL SATP sangat bangga karena kami selalu mendukung anak-anak untuk hal-hal positif, dalam hal ini bidang olahraga, kesenian maupun akademik,” ujarnya.
Lanjut Johana, dengan persiapan yang matang dalam setiap sesi latihan walaupun dijalankan pada musim libur sekolah, namun dengan dukungan penuh pelatih dan pendamping, anak-anak ini bisa sukses seperti saat ini. Atas kesuksesan ini pihaknya berterima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat.
Ke depanya ia berharap ada lebih banyak anak-anak SATP yang bisa terlihat dalam ajang yang sama. Sebab, olahraga ini adalah salah satu andalan pelajaran dalam kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. Agar lebih banyak anak yang berprestasi, ia pun berharap ada dukungan penuh dari pemerintah daerah. “Kami harap pemerintah lebih mendukung lagi,”ungkapnya.(*)
Komentar