TIMIKA – Pemerintah Kabupaten Mimika yang didukung PT Freeport Indonesia menjadi kabupaten di Papua yang telah menyusun Rencanan Aksi Daerah Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).
Untuk mempercepat pencapaian SDGs yang terdiri dari 17 tujuan dengan 196 indikator itu maka Pemkab Mimika bersama PTFI mengajak sektor lainnya untuk ikut terlibat dalam agenda pembangunan demi kesejahteraan masyarakat. Ini menjadi penekanan dalam talkshow Sosialisasi Dokumen Rencana Aksi Daerah Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang digelar di Hotel Cartensz Timika, Rabu (20/7/2022).
Sekretaris Bappeda Mimika, Yosep Manggasa mengatakan dalam pembentukan tim dan penyusunan RAD, yang diakomodir oleh Pemkab Mimika adalah PTFI dan Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK). Bahkan secara internal di Pemkab Mimika telah dilakukan evaluasi terhadap kegiatan yang sejalan dengan SDGs dalam program Tahun 2022.
Pembangunan kata Yosep tidak hanya dilakukan oleh pemerintah tapi juga pihak lain. Seperti PTFI, YPMAK bahkan juga lembaga sosial, keagamaan, pendidikan bahkan individu juga menjadi pelaku pembangunan. “Jadi hari ini, bagaimana pemerintah itu mengajak yang lain, yang belum terakomodir, partisipasi mereka dalam pelaksanaan SDG’s,” terangnya.
Setiap sektor kata dia, juga diajak untuk bisa mencatatkan apa yang sudah dilakukan dari 17 target dan 196 indikator SDGs. “Dalam hal ini SDGs ini diharapkan jadi wadah untuk kita mencatat kontribusi atau peran masing-masing sektor, pelaku usaha, lembaga termasuk BUMN, semua sektor di Mimika untuk mencoba mengambil peran dalam proses pembangunan dan pelaksanaan SDGs,” ujar Yosep Manggasa.
Keterlibatan semua sektor dikatakan Yosep, agar dalam pelaksanaan semuanya bisa bersinergi dan program yang dilakukan bisa sinkron. Tidak seperti selama ini yang terkesan, masing-masing jalan sendiri. Tapi lewat SDGs, bisa diketahui peran masing-masing sektor.
Sementara itu, mewakili manajemen PTFI, Technical Advisor Community Affair, Arnold Kayame mengatakan SDGs ini merupakan momen yang baik agar pembangunan di Mimika bisa terintegrasi dengan baik dari sisi pemerintah maupun non pemerintah.
“Kontribusi kita, sejak awal beroperasi di Mimika sekitar 50 tahun lebih dengan program sosial, di disitulah kita mau menyesuaikan dengan regulasi yang baru menyangkut SDGs, dari sisi Freeport kita sudah siap melihat itu semuanya apa yang Freeport sudah buat selama ini supaya bisa direcord oleh pemerintah,” katanya.
Ia mengungkapkan dari 17 target SDGs, PTFI sudah melakukan 16 target engan 69 indikator yang sesuai dengan bisnis yang dijalankan. Menurut Arnold, ini sebagai bentuk kontribusi PTFI dalam pembangunan dan dicatatkan dalam capaian SDGs.
Managing Partner Partnership-ID, Kemal Soeriawidjaja selaku konsultan SDGs Mimika menjelaskan dalam proses SDGs ini, Pemkab Mimika dibantu PTFI dengan menggandeng konsultan. Dimulai dari tahap penyusunan SK, dimana tidak hanya melibatkan Pemkab Mimika tapi juga non pemerintah seperti perusahaan dan LSM. Langkah PTFI ini menurutnya, sebagai pertanda bahwa PTFI melihat SDGs sebagai kebutuhan dan menunjukkan kebersamaan dalam membangun.
Dalam agenda pencapaian SDGs, telah disusun Rencana Aksi Daerah 2020-2024 yang akan diupdate setiap tahun seperti yang sudah diterbitkan yaitu edisi 2020-2021. Dimana setiap sektor harus mencatatkan setiap program yang sudah dilakukan.
“Nanti mudah-mudahan 2020-2022, akan lebih kaya lagi targetnya sampai dimana. Itu akan dilihat di dalam RAD itu dan bisa dilihat kontribusinya darimana lagi. Salah satunya yang jadi leader misalnya PTFI, mengajak kontraktor dan privatisasinya serta mitranya itu. Itu salah satu kontribusi, begitu juga dengan YPMAK,” terang Kemal.(*)
Komentar