oleh

Peristiwa Isra Mi’raj Bentuk Sayang Allah SWT kepada Umat Muslim

TIMIKA – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Mimika, Ustadz H M Amin Ar, S Ag mengatakan bahwa peristiwa Isra’ dan Mi’raj merupakan bentuk rasa sayang Allah SWT kepada umat Islam.

Hal ini di sampaikan Ustadz Amin dalam peringatan Isra dan Mi’raj yang digelar Kerukunan Keluarga Jawa Bersatu Karisedenan Kediri (KKJB-KK), Minggu (6/3/2022).

Dimana pada peringatan Isra dan Mikraj mengusung tema ‘Semangat Isra dan Mikraj untuk menguatkan Ukuwah Islamiyah, Ukuwah Wathoniyah, dan Insaniyah di Bumi Amungsa’.

“Isra dan Mikraj merupakan perjalanan Nabi Muhammad SAW untuk menerima perintah menjalankan perintah Salat 5 waktu,” katanya.

Dikatakan Ketua MUI, peristiwa Isra dan Mikraj merupakan dua peristiwa besar bagi umat muslim di dunia. Dimana terjadi peristiwa perjalanan secara horisontal dan vertikal. Atau biasa disebut ‘hablum minannas’ (hubungan sesama manusia) dan ‘hablum minallah’ (hubungan manusia dengan Allah).

Arti lain pada peristiwa Isra dan Mikraj merupakan perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram di Mekah menuju Masjidil Aqsa di Palestina. Yang kemudian dilanjutkan dari Masjidil Aqsa menuju Sidratul Muntaha atau langit ketujuh untuk menerima perintah Salat 5 waktu.

“Perintah Salat 5 waktu ini sebagai bentuk kasih sayang Allah SWT kepada umat Nabi Muhammad SAW,” ujarnya.

Sementara Ketua Umum KKJB, H Syaekuri mengatakan, walaupun peringatan Isra dan Mikraj yang digelar oleh Karisedenan Kediri sangat sederhana, namun tidak mengurangi makna. Selain itu, KKJB sebagai organisasi sosial kemasyarakatan sangat mendukung semua kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat Jawa di Mimika.

“Sekretariat KKJB Mimika adalah rumah bagi orang Jawa. Sehingga kalau mau buat kegiatan apapun yang bermanfaat kami akan dukung,” ujarnya.

Terkait dengan peringatan Isra dan Mikraj yang dilakukan oleh KKJB-KK ini sebagai bentuk ucapan syukur atas nikmat Islam dan Iman yang diberikan Allah SWT melalui Nabi Muhammad SAW.

Ini karena, melalui peristiwa perjalanan Nabi Muhammad SAW untuk menjalankan Isra’ dan Miraj, umat Islam diperintahkan untuk Salat 5 waktu sebagai bentuk keimanan.

“Untuk mempertebal iman, maka kita harus rajin Ibadah. Karena ibadah, khususnya salat memiliki banyak pahala sebagai bekal di akhirat nanti,” tuturnya.

Sedangkan Ketua KKJB-KK, Samijan mengatakan, saat ini ada peristiwa penting yang terjadi di bulan Rajab, yakni Isra dan Mikraj. Peristiwa ini tidak boleh dilupakan oleh umat muslim di dunia, karena di dalamnya ada perintah menjalankan Salat 5 waktu.

Melalui peringatan Isra dan Mikraj ini, marilah melakukan evaluasi diri terhadap pelaksanaan salat. Apakah Salat yang dilakukan sudah khusyuk atau belum.

“Apa yang kita kerjakan di dalamnya Salat, menjadi dasar dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari harus lebih fokus dan berbuat yang baik dan benar,” ungkapnya. (*)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed